SODACAN – Perhelatan acara fashion paling prestisius di dunia, Met Gala, baru saja digelar pada 5 Mei kemarin yang dimulai pada pukul empat sore waktu setempat. Acara ini melibatkan banyak tokoh terkenal di dunia seperti, Lewis Hamilton, Rihanna, Asap Rocky, dan masih banyak lainnya. Tidak bisa dipungkiri, Met Gala mendapatkan sorotan perhatian dari seluruh dunia.
Dilansir dari website vogue.com, Met Gala atau dengan nama panjang Metropolitan Museum of Art Costume Institute Gala, merupakan sebuah acara penggalangan dana tahunan yang diadakan untuk mendukung Costume Institute dari Museum Seni Metropolitan (Met Museum) di Kota New York.
Setiap tahunnya, gelaran Met Gala ini selalu membawa tema yang berbeda. Pada tahun lalu, tema yang dibawakan adalah Sleeping Beauties: Reawakening Fashion, sedangkan tema yang dibawakan pada tahun ini adalah Superfine: Tailoring Black Style.

Tema Superfine: Tailoring Black Style mengambil referensi dari buku yang ditulis oleh Monica L. Miller, yang berjudul Slaves to Fashion: Black Dandyism and the Styling of Black Diasporic Identity.
Buku tersebut menjelaskan bahwa bagi komunitas kulit hitam, pakaian bukan sekadar hiasan, tetapi merupakan sarana mereka untuk menegaskan kemanusiaan dan kreativitas di tengah penindasan yang mereka rasakan. Gaya berpakaian para dandy kulit hitam muncul sebagai cara untuk melawan stereotip rasial dan membentuk identitas diaspora.
Baca Juga: Fashion Alexandra Saint Mleux Curi Perhatian di China GP 2025!

Met Gala tahun ini tidak hanya memberikan kesan penuh glamor. Sisi kemanusiaan, dengan mengangkat isu rasial juga coba diangkat pada tema tahun ini. Gelaran Met Gala menjadi sebuah gelaran yang paling dinanti nanti setiap tahunnya, berbagai kejutan atas konsep gaya berpakain menjadi yang paling dinanti-nanti semua orang.