CFD Korea Dari Parade, Konser, dan Kejutan Tiap Pekan

SODACAN – Di pusat kota Seoul, setiap Minggu siang di musim semi, Jamsugyo atau jembatan yang membentang di atas Sungai Han, Seoul berubah total. Jalanan yang biasanya dilewati oleh kendaraan berubah sepenuhnya menjadi ruang untuk pejalan kaki. Tanpa suara klakson atau mesin, warga menikmati festival unik lengkap dengan pertunjukan musik, aktivitas budaya, hingga perlombaan.


Festival yang dinamai 뚜벅뚜벅 축제  yang berarti “festival berjalan pelan-pelan”, digelar tiap musim semi dan gugur. Tahun ini, edisi musim semi berlangsung dari 4 Mei hingga 22 Juni 2025 yang hadir dengan kejutan-kejutan seru di tiap minggunya. Jembatan Jamsugyo ditutup total untuk kendaraan, memberikan jalan eksklusif untuk para pejalan kaki yang ingin menikmati udara segar sambil menyusuri deretan aktivitas yang tak kalah segar. Sebagian besar kegiatan di festival ini dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung. Namun, beberapa acara memang mengharuskan pengunjung membeli tiket terlebih dahulu.


Beberapa acara yang dilaksanakan di CFD Korea, seperti parade topeng dan meditasi sejenak. (Source: instagram.com/ddooddoo_festa)

Setiap akhir pekan, Jamsugyo bukan sekadar jalur pedestrian biasa. Festival ini menyulap jembatan menjadi tempat yang memiliki berbagai macam hiburan tiap minggunya. Mulai dari parade topeng yang meriah, lomba melamun dan meditasi yang hening, hingga pertunjukan kembang api tradisional dan Arirang Jeongseon yang menjadikan malam penuh nostalgia dan kehangatan Korea lama. 


Konser spesial juga hadir lewat pesta peringatan debut ke-10 Seventeen BURST Stage, yang menyorot perhatian para penggemar Kpop, khususnya CARAT (sebutan penggemar Seventeen). Aktivitas lainnya pun tak kalah beragam, dari fencing di atas jembatan, busking, hingga yoga saat matahari terbenam. Festival ini akan ditutup dengan “HAPPYEND, Jamsugyo” yang menjadi klimaks perayaan jalan kaki pelan-pelan dengan musik, lampu, dan keceriaan warga. 


Baca Juga: Festival Kampus Korea, Panggung K-Pop di Tengah Universitas


Acara lain seperti pertunjukan kembang api tradisional dan Arirang Jeongseon serta piknik Healing Zone yang juga turut meramaikan festival ini. (Source: instagram.com/ddooddoo_festa)

Tak hanya menghadirkan hiburan, deretan food truck berjajar di sepanjang jembatan, menyajikan beragam pilihan makanan seperti dakkochi (sate ayam Korea), es krim, minuman segar, takoyaki, steak, hingga jajanan khas Korea seperti tteokbokki dan sundae. Menariknya semua food truck di festival ini menggunakan kemasan ramah lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Seperti dikutip dari Mediahub Seoul, sebagian dari hasil penjualan juga disumbangkan ke UNICEF, menjadi bagian dari praktik budaya konsumsi yang bertanggung jawab. 


Festival ini juga menghadirkan flea market dengan dua konsep berbeda. Ada ‘Jjin Flea Market’ yang menawarkan produk-produk ramah lingkungan, serta ‘Seoro Market’ yang menjual hasil bumi segar dari berbagai daerah. Untuk pengunjung yang ingin beristirahat sejenak, tersedia healing zone, area piknik dan relaksasi lengkap dengan bean bag. Di sini, makanan dari food truck bisa dinikmati sambil memandangi Sungai Han yang tenang. Di tengah langit musim semi Seoul, tawa, musik, dan aroma makanan berpadu menjadi satu. 


Car Free Day di Korea bukan hanya tentang menutup jalan dari kendaraan, tapi merubah jembatan menjadi tempat bagi masyarakat untuk merasa lebih dekat dengan kotanya, dan satu sama lain.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top