SODACAN – Netflix rilis drama terbaru, “When Life Gives You Tangerines” pada 7 Maret 2025 lalu. Drama tersebut berasal dari Korea yang dimainkan oleh aktris dan aktor ternama yaitu IU serta Park Bo Gum. Drama yang masih berjalan ini berlatar belakang waktu tahun 1960-an, di mana set yang diatur tentu serba tradisional dan jadul.

“When Life Gives You Tangerines” berhasil menarik perhatian pecinta drama karena acting dan chemistry yang dibangun oleh IU (sebagai Ae Sun) dan Park Bo Gum (sebagai Gwan Sik). Drama ini mengisahkan tentang perjalanan Ae Sun, seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi penyair, namun sangat disayangkan orang tuanya tidak merestui itu. Diimbangi dengan adanya peran Gwan Sik yang selalu mendukung keinginan Ae Sun.
Pada tahun 1960-an, patriarki telah berakar kuat dalam masyarakat Korea. Patriarki adalah budaya di mana laki-laki dijadikan sebagai posisi dominan, sedangkan perempuan dalam posisi subordinat, seperti menjadi istri yang patuh. Patriarki tentu mempengaruhi kehidupan sehari-hari perempuan, salah satu contoh adalah terbatasnya hak-hak mereka, termasuk dalam hal pendidikan.
Dalam drama “When Life Gives You Tangerines”, terdapat salah satu scene yang menarik perhatian para penonton. Pada episode 4, terdapat scene dimana Ae Sun makan di meja yang sama dengan ibu mertua dan anaknya, sedangkan Gwan Sik harus berada di meja yang berbeda dengan Ae Sun. Pada scene tersebut, ternyata menunjukkan bahwa keluarga mereka memegang budaya patriarki secara kuat. Scene ini memiliki makna, yaitu Gwan Sik sebagai seorang suami harus bertanggung jawab untuk mempertahankan jarak dan menjunjung tinggi hierarki keluarga.

Tak hanya pada beberapa episode saja, namun sejak awal episode, drama ini telah menampilkan banyak budaya patriarki yang kuat. Setelah melihat drama ini, terdapat berbagai respon dari para penonton. Pemilik akun X @hnnjm mengatakan “When Life Gives You Tangerine ini vibesnya kyk Kim Ji-young, ngasih liat POV kalo patriarki itu ga cuma tentang “Suami” aja. Walau kalau dapat Suami yg baik, ga menjamin terhindar dari patriarki. Karena patriarki dirawat oleh lingkungan, bukan oleh satu dua individu aja,”. Selain itu pengguna akun X lainnya, @alfrtn berkomentar “Mau banget nonton when life gives you tangerine tapi takut karna trigger patriarki dan matriarkinya kekknya kenceng banget di awal episode,”.
Dapat ditunjukkan bahwa drama “When Life Gives You Tangerines” tidak hanya sekedar menjadi hiburan saat waktu luang, tetapi juga dapat membuka forum diskusi antar penonton terkait patriarki dan pesan-pesan lainnya.