SODACAN – “Udah 3 jam aku cuma ngeliatin punggungmu dan layar ponselmu,” tulis salah satu penggemar DAY6 saat menonton konser di Daegu, Korea Selatan. Sebuah unggahan dari salah satu penggemar yang menonton konser DAY6 di Daegu ini menuai banyak simpati. Pasalnya, yang seharusnya ia menikmati konser malah harus terganggu akibat penonton lain yang terus-menerus merekam video selama konser berlangsung.
Konser di Daegu merupakan bagian dari tur nasional DAY6 bertajuk Forever Young. Sebagai band yang dikenal mampu menyentuh hati pendengarnya secara langsung melalui lirik dan performa live, konser mereka selalu menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi para penggemarnya. Namun tidak bagi salah satu penggemar ini—yang justru lebih banyak menonton layar ponsel penonton lain daripada idolanya. Keluhan yang diunggah melalui platform X itu mendapat banyak simpati dari penggemar lain. Banyak yang kesal, geram dan menyayangkan, momen yang seharusnya intim dan emosional bersama idola justru terhalang layar ponsel.

Di Korea sendiri, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan saat menonton konser. Salah satunya aturan terkait perekaman. Setiap konser di Korea, ada petugas yang menjaga di sudut-sudut tempat duduk untuk menjaga lancarnya konser berlangsung. Petugas tersebut juga sesekali menegur penggemar yang merekam atau mengambil foto dengan flashnya. Namun, mereka tidak menegur jika ada penonton yang dari awal hingga akhir merekam tanpa henti, kecuali jika dari awal konser ini memang tidak boleh ada perekaman apapun—biasanya berlaku untuk konser yang nantinya akan dibuat menjadi DVD.
Berbeda dengan konser di Indonesia, di Korea umumnya tidak banyak yang merekam video saat konser. Ketika ada penonton yang merekam berlebihan atau mengangkat tangan terlalu lama hingga mengganggu orang lain, biasanya orang-orang di sekitarnya akan memberi 눈치 (nunchi)—sebuah bentuk komunikasi nonverbal yang khas dalam budaya Korea. Mereka tidak menegur secara langsung, tapi akan menunjukkan rasa terganggu lewat gestur, ekspresi wajah, atau tatapan tajam. Tanpa sepatah kata pun, penonton yang merekam terlalu berlebihan akan langsung merasa “nggak enak” atau tertekan secara halus.
Kejadian di konser DAY6 di Daegu hanyalah satu dari banyak pengalaman serupa yang dialami penonton konser, baik di Korea maupun negara lain. Bukan hal baru jika ada penonton yang terganggu karena orang di depannya terus-menerus merekam sepanjang konser. Di Korea, di mana konser berlangsung lebih sering, sebagian orang mungkin merasa punya lebih banyak kesempatan untuk menyaksikan idolanya. Namun, bagi penggemar dari luar negeri seperti Indonesia, kehadiran dalam konser adalah momen langka yang sangat dinantikan. Ketika pengalaman itu terganggu, rasa kecewa tentu tidak bisa dihindari. Mari kita lebih bijak lagi dan menikmati konser dengan menghargai penggemar lain!