SODACAN – Pernah nggak sih lagi scroll TikTok, terus nemu akun random yang videonya tiba-tiba nongol di For Your Page (FYP)? Kontennya bisa apa aja—mulai dari joget absurd, voice-over anime, sampai curhat kocak soal hidup. Tapi views-nya? Jutaan. Komennya? Ribuan. Follower-nya? Auto naik drastis.
Yap, itulah kekuatan viral di era sekarang. Tanpa modal besar, tanpa koneksi artis, siapa aja bisa dikenal lewat satu video doang. Tapi muncul pertanyaan penting: viral itu cuma momen lewat, atau bisa jadi awal karir panjang?
Menurut data dari We Are Social 2024, Indonesia jadi salah satu pengguna TikTok terbesar di dunia, dengan lebih dari 126 juta akun aktif. Setiap harinya, ratusan video viral muncul dari berbagai penjuru negeri. Dari yang niat banget editnya, sampai yang literally iseng doang, semua punya peluang yang sama buat jadi sorotan.
Tapi jadi viral itu ibarat dapet spotlight dadakan. Kadang datangnya nggak direncanain, dan bisa pergi secepat itu juga. Banyak banget yang sempat viral, terus hilang kayak ditelan algoritma. Kenapa? Karena viral cuma langkah awal. Setelah itu, semuanya balik ke konsistensi dan adaptasi.
Yang sering kejadian, setelah viral, orang malah ngerasa pressure buat terus lucu, kreatif, dan relevan. Beberapa kreator bahkan ngerasa burnout karena harus ngejar ekspektasi netizen dan takut ‘turun’ dari tren. Padahal, bikin konten tuh harusnya fun, bukan jadi beban mental.
Baca Juga: Ramai Tren Velocity! Apa sih Velocity Itu?

Di sisi lain, ada juga yang tahu cara manfaatin viral sebagai batu loncatan. Mereka bangun personal branding, konsisten bikin konten dengan gaya khas, dan mulai dapat peluang dari brand atau media. Bahkan ada yang mulai bisnis sendiri karena punya audiens loyal.
Brand-brand pun sekarang makin gesit. Mereka nggak cuma nyari influencer besar, tapi juga ngincar konten kreator yang baru naik—yang viral karena organik dan relatable. Karena buat generasi sekarang, keaslian lebih penting dari estetika berlebihan.
Uniknya, viral itu nggak ada rumus pastinya. Kadang video yang kamu kira bakal meledak malah biasa aja. Tapi video yang kamu buat sambil males-malesan, justru ditonton jutaan orang. Algoritma punya cara kerjanya sendiri, dan kita semua cuma bisa ‘nebeng’ momentumnya.
Jadi, pertanyaannya: viral bikin terkenal, iya. Tapi apakah bisa bikin kamu bertahan? Itu tergantung
Kalau cuma ngandelin satu momen, kamu bisa gampang tergeser. Tapi kalau bisa bikin konten yang relate, jujur, dan punya ‘suara sendiri’, kamu punya peluang buat stay. Karena di balik semua tren, yang paling tahan lama adalah mereka yang bisa jadi diri sendiri dan terus relevan.
Viral itu kayak percikan api. Bisa nyalain sesuatu yang besar, tapi juga bisa padam dalam sekejap. Jadi, kalau kamu lagi dapet momen viral—nikmatin, tapi jangan lupa siapin langkah selanjutnya.
Yang penting: tetap konsisten, jangan fake, dan jangan lupa istirahat. Karena jadi terkenal itu seru, tapi jadi waras jauh lebih penting.