Banyak dipercaya, Sebenarnya MBTI dan Zodiak Valid Nggak Sih?

SODACAN – Pernah nggak sih kamu ngobrol sama teman baru, dan obrolan langsung lompat ke, “Kamu MBTI-nya apa?” atau “Zodiak kamu apa?” Seolah-olah jawaban dari dua pertanyaan itu bisa langsung ngebuka semua sisi kepribadian kita. Menariknya, banyak orang benar-benar merasa bahwa MBTI dan zodiak bisa menjelaskan siapa mereka sebenarnya.

 

Di Instagram atau TikTok, kita bisa dengan mudah menemukan konten yang mengaitkan MBTI atau zodiak dengan gaya pacaran, karier impian, sampai tipe makanan favorit. Bahkan, nggak sedikit orang yang menjadikan hasil tes MBTI sebagai referensi utama dalam mengenal diri sendiri atau orang lain. Hal yang sama berlaku untuk zodiak, yang seolah olah bisa menjelaskan kenapa kita overthinking, susah move on, atau ambisius banget soal pekerjaan.

 

Tapi, sebetulnya, beneran bisa dipercaya nggak sih?

 

Hiburan dan Identitas

MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dan zodiak sering kali jadi semacam “jalan pintas” untuk memahami diri sendiri. Hal ini disebut sebagai efek Barnum, sebuah fenomena psikologis di mana orang cenderung menerima deskripsi kepribadian yang umum dan berlaku untuk banyak orang sebagai sesuatu yang sangat personal dan akurat. Jadi, bisa saja deskripsi kepribadian yang kamu baca hari ini juga cocok buat orang lain yang sama sekali beda MBTI atau zodiaknya.

 

MBTI Itu Populer, Tapi Minim Validitas Ilmiah

Meskipun banyak digunakan di lingkungan kerja dan pengembangan diri, MBTI sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Banyak psikolog mengkritik MBTI karena membagi kepribadian ke dalam kotak-kotak kaku, padahal kepribadian manusia jauh lebih kompleks dan bisa berubah seiring waktu. Bahkan, orang yang sama bisa mendapatkan hasil MBTI yang berbeda ketika mengerjakan tes di waktu yang berbeda.

 

Baca Juga: Kenapa sih Gen Z Gampang Relate Sama Musik?

 

Zodiak: Ramalan atau Realita?

Zodiak, yang didasarkan pada posisi bintang saat kita lahir, bahkan lebih dipertanyakan keabsahannya secara ilmiah. Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa rasi bintang dapat memengaruhi kepribadian, nasib, atau keputusan hidup seseorang. Tapi menariknya, astrologi tetap hidup dan berkembang, bahkan menjadi tren di kalangan Gen Z dan milenial.

 

Jadi, Harus Percaya atau Nggak?

Percaya atau nggak, pada akhirnya kembali ke masing-masing orang. Kalau MBTI atau zodiak membantumu merasa lebih kenal diri, lebih percaya diri, atau bisa jadi bahan obrolan seru, kenapa nggak? Tapi penting juga untuk menyadari keterbatasan dua hal tersebut. Jangan sampai kita menilai diri sendiri maupun orang lain hanya karena hasil sebuah tes atau tanggal lahir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top