SODACAN – Saat ini kegiatan ngopi sudahlah menjadi gaya hidup dikalangan anak muda tentunya generasi z, bisa menjadi teman begadang atau pelengkap obrolan ringan di tangan anak muda, “ngopi” menjelma menjadi simbol gaya hidup, ruang ekspresi, hingga menjadi tempat menuangkan ide. Dari sudut-sudut kedai kopi yang instagramable hingga meja-meja untuk diskusi, budaya minum kopi telah bergeser menjadi kebutuhan sosial dan budaya, ruang bertukar gagasan, membangun jejaring, bahkan melahirkan gerakan kreatif yang berdampak luas. Tak heran, geliat “ngopi” di kalangan generasi muda bukan hanya tren sesaat, melainkan fenomena yang menandai perubahan cara pandang terhadap makna kebersamaan, kreativitas.
Ada banyak alasan mengapa orang suka berkunjung ke warung kopi. Namun, satu hal yang pasti, mereka betah berlama-lama, entah karena alasan suasananya, keakraban, atau cemilan yang disajikan. Saat ini keberadaan warung kopi bukan lagi sekadar pemuas dahaga atau lapar. Bagi Sebagian masyarakat, warung kopi merupakan sarana untuk membangun kehidupan sosialnya, dikutip dari sebuah jurnal (Irwanti, 2017).
Namun, kini kegiatan ngopi kembali ke preferensi masing-masing setiap individunya, budaya ngopi dikalangan anak muda zaman sekarang banyak diklasifikasikan tentunya tergantung kebutuhan mereka untuk apa? Apakah untuk kerja, mengerjakan tugas atau malah hanya nongkrong saja? Seperti apa algoritmanya, simak penjelasan berikut!
Baca Juga: Akun Autobase X sebagai Ruang Publik Virtual
Ngopi telah menjadi budaya, berawal dari kesenangan hingga menjadi kebiasaan
Kegiatan ngopi yang awalnya hanya sekadar menikmati rasa kopi entah itu di coffee shop maupun warung kopi biasa, ngopi kini telah bertransformasi menjadi sebuah kebiasaan yang wajib bagi anak muda. Berbagai coffeeshop dengan beribu konsep mengikuti perkembangan zaman dan selera gen z, menjadikan daya pikat tersendiri setiap tempat. Tinggal bagaimana yang mereka inginkan dan butuhkan.
Variasi Fungsi Ngopi di Kalangan Anak Muda
Bagi generasi Z, ngopi bukan hanya soal minuman belaka, melainkan juga tentang kegiatan refreshing. Mereka menjadikan momen ngopi sebagai waktu untuk melepas penat, mempererat hubungan sosial, hingga menjadikan ruang kreativitas. Kebiasaan ini tumbuh seiring dengan perubahan gaya hidup yang menuntut tempat untuk berekspresi dan berinteraksi secara lebih fleksibel dan santai seperti menjadikan ngopi sebagai ajang nongkrong, berbincang ringan, melepas waktu bersama teman-teman, atau keutuhan sosialita mereka. Faktanya, sebagian dari mereka sering pergi ke tempat ngopi dengan konsep bangunan yang aesthetic dan Instagramable dengan tujuan memberi makan kebutuhan sosial media.

Tentu saja, ada juga bagi sebagian dari mereka menggunakan waktu ngopi untuk bekerja atau mengerjakan tugas, memanfaatkan suasana kedai kopi yang nyaman dan minim gangguan sebagai tempat produktif, menyelesaikan urusan akademis atau mengerjakan tugas kuliah.
Baca Juga: Photobooth Jadi Budaya Nongkrong Anak Muda Indonesia
Ada juga untuk bekerja dari coffeeshop yang sekarang ramai dan biasa dikenal dengan WFC (work from coffeeshop), ada beberapa perusahaan yang memang memperbolehkan karyawannya untuk tidak hadir ke kantor secara langsung. Juga, ada beberapa pekerjaan yang sering WFC seperti graphic designer, social media specialist, bahkan photographer maupun videographer terlebih untuk kebutuhan ngedit mereka untuk bertukar ide dengan rekan sepekerjaan. “karena wfc bisa bareng temen-temen, dan sama-sama bisa berdiskusi tentang suatu hal, atau bahkan meminta kritik dan saran mengenai pekerjaan kita” ucap Hafi Nur Rochman, pria berumur 21 tahun yang memanfaatkan coffeeshop sebagai ruang mereka untuk berkarya dan tempat untuk mereka brainstorming dengan kolega untuk pekerjaannya sebagai videographer.
Fenomena ini menunjukkan bahwa ngopi telah menjadi sebuah budaya yang fleksibel dalam artian semua orang bisa mengikuti tanpa adanya batasan, di mana setiap orang dapat menyesuaikan aktivitasnya sesuai dengan tujuan dan suasana hati masing masing. Tempat ngopi pun berperan sebagai ruang multifungsi yang mampu menjawab kebutuhan tersebut, mulai dari menyediakan fasilitas Wi-Fi untuk bekerja hingga menghadirkan ambience yang hangat untuk bercengkrama dengan kolega, kawan, pacar, bahkan keluarga sekalipun.